Siapa yang tidak mengetahui bahwa belakangan ini cuaca yang kurang baik membuat para pemancing, nelayan bahkan perusahaan pelayaran sekalipun harus berfikir lebih untuk melaut. Angin yang bertiup cukup kencang belakangan ini memang menghantui perairan kita. Perkiraan cuaca bagus menurut para nelayan di Cikubang, Bojonegara, Kotamadya Serang, kemungkinan baru datang pada bulan maret – april 2011 nanti. Hal ini membuat para pehobby mancing laut berkurang frekuensi mancing lautnya.

Begitu pula yang kami alami, hingga di satu kesempatan, saya, Cia, Asnawi, Asnafi dan Dodi yang belakangan hobby mancingnya hijrah sementara ke Empang bandeng di kawasan Terate, Serang, mencoba merencanakan kembali mancing laut. Setelah nonton bareng semifinal Leg 1 Timnas Indonesia vs Filipina, tercetus rencana membuat event mancing bareng di Cikubang yang terakhir di tahun 2010. Terpilihlah hari minggu, 26 Desember 2010 sebagai hari pelaksanaan rencana mancing tersebut. Event itu kami namakan Fun Fishing Cikubang 1 (FFC 1) dengan harapan akan ada FFC 2, 3, 4, dan seterusnya.
Tujuan FFC 1 ini hanyalah kembali menggiatkan mancing laut di Cikubang disela-sela cuaca yang tidak bisa terprediksi dan sebagai event mancing tutup tahun 2010. Karena event ini akan menjadi pengalaman pertama kami, maka kamipun membatasi hanya 3 perahu yang akan berangkat. Cikubang adalah base pemancing kecil. Menurut Edi, salah seorang tokoh masyarakat disana, Perahu yang tersedia untuk disewa pun tidak lebih dari 50 perahu. Rata-rata perahu disana berukuran 2,5 x 9 meter, hal itu membuat kami membatasi peserta tiap perahu hanya 5 orang untuk menghindari tali pancing kusut antar peserta. Publikasi FFC 1 ini juga sederhana, hanya menggunakan fasilitas “event” di facebook.
FFC 1 adalah kompetisi kelas rakyat. Biaya yang dikeluarkan peserta juga dengan nominal yang merakyat. Peserta dibebani biaya sebesar Rp. 150.000,-. Uang tersebut digunakan untuk biaya sewa perahu, umpan, konsumsi dan hadiah. Untuk nominal tersebut, jangan harapkan dapat hadiah yang besar, Juara 1 mendapat hadiah Rp. 225.000 serta juara 2 & 3 selisih masing-masing Rp. 50.000 ditambah kapten terbaik mendapatkan Rp.100.000. Karena mengutamakan kebersamaan, juara diambil hanya 1 orang di tiap perahu, jadi tiap perahu memiliki 1 orang juara.
Sampailah pada hari “H” kami berangkat dengan total peserta 14 orang peserta. Jam 07:15 kami melaut dengan 2 kapten Tatang dan Suryadi. 1 kapten terakhir, Jaenudin berangkat lebih lambat karena kendala peserta yang terlambat datang. Kompetisi dirancanakan berlangsung hingga pukul 17:00. Spot yang boleh didatangi hanyalah spot di sekitar Bojonegara dan Pulau Panjang. Dan salah satu spot yang terkenal adalah Kapal Karam dan Karang Tengah. Di daerah ini ikan yang menjadi target pemancing adalah Kuwe, Krapu dan Kakap merah.
Cuaca cerah mengawali mancing kami hari ini. Laut cukup tenang dengan gelombang ombak yang bersahabat. Saya, Iqbal, Mulyadi ditambah Agung Suyanto yang datang khusus dari Jakarta duduk di perahu yang dikapteni Tatang. Kami langsung menuju spot karang tengah yang kami tempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Awal memancing cukup lumayan walau ikan yang didapat bukan ukuran ikan yang kami harapkan.Hanya Agus dan Iqbal yang mendapatkan ikan yang beratnya lebih dari 1 Kg.
Berangkat hampir bersamaan dengan kami, kapten Suryadi yang didalamnya berisi Asnafi, Asnawi, Cia, Dodi dan Ibeth. Isi perahu ini memang didominasi pensiunan PT. Krakatau Steel Group kecuali Ibeth yang merupakan rekan sekantor Agus Suyanto yang keduanya datang dari Jakarta. Perahu ini langsung mengambil spot Kapal Karam yang lebih dekat dibanding spot Karang Tengah.
Kurang lebih 30 menit setelah kami mulai memancing, datang ke spot yang sama dengan kami perahu yang diawaki Jaenudin dan ABKnya. Peserta yang ada dalam perahu terakhir ini berisikan Irfan, Amat, Rivai, Yahya, dan Deri. Sayang tak lama setelah itu arus laut menjadi sangat lemah. Arus laut yang sangat lemah itu mungkin membuat ikan malas memakan umpan kami. Arus laut seperti ini biasa kami sebut dengan arus mati. Kami pun akhirnya mencari peruntungan di spot lain.
Perahu yang kami tumpangi melaju ke spot tengah Pulo Kali sedangkan perahu yang dikapteni Jaenudin menuju ke spot SMI. Kami mancing dengan cara lambakan. Yang dimaksud lambakan adalah mancing dasaran tapi dengan perahu yang tidak turun jangkar. Maksud dari strategi itu adalah mencari peruntungan dengan menyisir bawah laut. Dengan tidak turunnya jangkar maka ikan yang mungkin malas bergerak dapat tergapai karena perahu kami bergerak mendekati mereka. Sayang keberuntungan tidak memilih kami. Hanya ikan2 kecil yang hook up di perahu kami.
Berbeda dengan kami, perahu yang diawaki Jaenudin yang pindah ke Spot SMI justru didatangi Dewi Fortuna. Sekitar pukul 14:00 mereka mengabarkan hook up 2 ikan besar ke ponsel saya melalui SMS. Namun karena saya asik memancing dan SMS itu tidak menerangkan jenis dan besar ikan, jadi tidak begitu saya tanggapi serius.
Perahu yang dikapteni Suryadi memilih spot dekat Pulau Panjang, Suryadi dan rekan satu manajemen perahunya menamakan spot itu Karang Harapan. Hasil yang didapatkan tim itu memang tidak begitu besar, namun ikan-ikan kecil hingga sebesar telapak tangan banyak didapat, sms yang masuk dalam ponsel saya mengabarkan sekitar limapuluhan ikan dengan ukuran kecil sudah terangkat di spot tersebut.
Kabar itu membuat kami pindah ke spot tersebut. Namun belum lama kami turun jangkar, angin besar dan disertai hujan kecil mulai menerpa kami. Demi keselamatan kami memutuskan mengakhiri mancing hari ini. Saya mengabari teman-teman di perahu lain untuk bersiap untuk angkat jangkar dan menuju dermaga untuk menimbang hasil.
Sekitar jam 16:00 kami mulai sandar dan bersiap untuk mencari juara FFC 1. Amat yang berada di perahu Jaenudin mendapatkan GT yang cukup besar. Sms yang tidak begitu saya tanggapi tadi ternyata benar mendapatkan ukuran yang besar. Di perahu tersebut Amat dan Rivai mendapatkan masing-masing 1 ekor Giant Trevally dengan ukuran kira-kira 7 dan 5 Kg. Dari kedua ikan tersebut, Amat menggunakan umpan buatan yang dijual melalui TV Commercial, sedangkan Rivai menggunakan umpan cumi utuh. Keberuntungan mereka yang mendapat ikan cukup besar itu membuat kami penasaran ingin segera mencoba spot yang belum pernah kami datangi tersebut.
Term and Conditions yang menetapkan satu perahu hanya boleh mendapatkan satu pemenang menetapkan Juara FFC 1 ini adalah:
Juara Ikan Terberat 1: Amat , Kapt. Jaenudin , Giant Trevally ±7Kg
Juara Ikan Terberat 2: Asnafi Munaf,  Kapt. Suryadi,  Kuwe Rambe ±2Kg
Juara Ikan Terberat 3 M. A. Iqbal,  Kapt. Tatang,  Krapu ±2kg
Kapten Terbaik - Jaenudin


Inilah hasil dari Fun fishing Cikubang 1. Yang paling penting adalah pengalaman yang kami dapatkan. Kami berharap ini bukan yang terakhir, kami merencanakan awal tahun 2011 saat cuaca sudah bersahabat, dapat menyelenggarakan kegiatan serupa untuk lingkup yang lebih besar. (dwitantra)


Bookmark and Share

1 comments:

Septictank Mulai Penuh ?? Atasi pakai ini said...

banyak info info bermanfaat di blog ini
terimakasih

Result of google search