KETIKA MAHASISWA JEPANG BERTANDANG KE UJUNG KULON
Foto ini diambil pada tanggal 08 Agustus 2009,saat Kami pulang dari pulau peucang, ujung kulon 2-12 Agustus 2009..Saat itu merupakan saat yang mungkin tidak akan pernah saya lupakan. Beberapa bulan sebelumnya saya diajak oleh teman saya, Hamid & Anis, untuk membantu memfasilitasi temen-teman hamid dari Kyoto University - jepang untuk datang ke Indonesia, khususnya Ujung Kulon.Wow..saya sangat tertarik untuk membantunya. yang utama, saya berfikir, kapan lagi punya temen-teman dari Jepang? span class="fullpost"> walau saat itu saya berkeyakinan akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan mereka, namun kesempatan itu tidak akan saya sia-siakan. hari berganti hari..saat itu proses dilalui tahap demi tahap. hingga akhirnya kami menemukan kesulitan dalam proses pengurusan Imigrasi. langkah demi langkah kami tempuh, namun karena kami cukup awam dan menurut informasi dari dinas terkait agak membingungkan kami, akhirnya pada waktu yang ditentukan kami tidak bisa memfasilitasi salah satu mahasiswa Kyoto University yang berasal dari luar jepang. Agak sulit memang untuk masalah pengurusan visa dari negara ketiga.
6 mahasiswa beserta 4 pembimbingnya dapat kami datangkan ke Indonesia. titik awal pertemuan adalah di Jakarta, tanggal 2 Agustus 2009. Malam harinya kami(Fasilitator) bertemu untuk makan malam pertama. sayang sekali pada saat ini saya belum bisa hadir karena tugas saya memastikan segala fasilitas di Serang. keesokan harinya mereka datang ke Serang, namun baru sebagian karena ada mahasiswa yang sedang kurang fit. mereka kami fasilitasi dengan pelayanan terbaik dari kami, kami tempatkan di Hotel Le-Dian, yang saat ini masih menjadi Hotel terbaik di sekitar Universitas Sultan Ageng tirtayasa.
Pertemuan saya pertama kali dengan mereka adalah sore hari hingga malam harinya. mereka minta diantarkan ke market terdekat dilanjutkan dengan makan malam. rencananya kami akan mengenalkan mereka pasar tradisional kami, yaitu Pasar Rau Serang, namun karena waktu sudah terlampau sore, maka kami memutuskan menunda hingga magrib tiba, lalu kami pergi ke Ramayana Mall Serang. disanalah kami bertemu muka pertama kali, namun tanpa perkenalan, karena mereka sedang asik memilih perlengkapan yang mereka butuhkan untuk kegiatan di Ujung Kulon. oiya, satu hal yang perlu dicatat dalam pengalaman ini, khususnya ketika kita berhubungan dengan orang Jepang. mereka sangat tepat waktu. kami terbiasa memakai jam karet, kalau berangkat jam 7 tepat, tulis di undangan jam 15 atau 30 menit sebelumnya. Nah saat itu kami pakai jam 6.30, ketika kami masih menganti untuk menunaikan shalat magrib di kantor Banten Institute sekitar jam 6.30 mereka sudah mengontak Hamid, mereka bilang, "Kami sudah siap di Lobby Hotel, Hamid san posisinya dimana?" Sontak kami buru-buru untuk menyelesaikan shalat dan langsung menuju Hotel. untung saja mereka memaklumi kami karena mereka menghargai kewajiban kami sebagai pemeluk Agama Islam.
Tiba waktunya makan malam, kami memilih tempat makan di Resto Sea Food di depan kawasan Islamic Centre Serang karena mereka menginginkan makan ikan bakar. disana kamipun bertemu muka dan makan bersama, mungkin mereka mulai bertanya, siapa kami? karena mereka belum berkenalan dengan kami, dan saat itu kamipun masih belum berkenalan secara resmi. pada saat makan malam itu, saya pesan minuman "soda susu", mereka belum pernah merasakan itu, dan mungkin akhirnya penasaran juga, apa yang dipesan oleh orang-orang indonesia itu? bagaimana rasanya? satu persatu mereka pun ikut memesan dan terlihat dari riak wajah mereka kalau mereka suka rasa soda susu yang baru mereka coba saat ini.
4 Agustus, diadakan acara pembekalan di Gd. C lt 3 Untirta. pembekalan ini diadakan untuk membekali mahasiswa pada saat fieldshool di Ujung Kulon. diawali dengan saling kenal antara mahasiswa Kyoto University dengan fasilitator dari Untirta dan Banten Institute. Pembina dari Kyoto University ada Isamu Yamada, Okamoto Masaaki, Takahisa Furuichi, Motoko Shimagami. Isamu Yamada adalah dosen senior disana. Beliau pernah ke Ujung Kulon pada tahun 60'an. Mahasiswa peserta Fieldschool ada Asuka Sasaki, Miku Takeguchi, Ikuko Hirata, Fumiko Furukawa dan yukari Harada. Sebenarnya masih ada satu peserta lagi yang kebetulan pada saat itu belum bisa hadir karena sakit, dia adalah Tomoki Shimoyama. Fasilitator dari Banten Institute ada Abdul Malik dan Arif Kirdiat, dari untirta yang kebetulan tergabung juga di banten Institute ada, Abdul Hamid, Anis Fuad, Andin Nesia dan saya, Ari Pandu Witantra. di hari tersebut juga dilaksanakan pembukaan yang dibuka oleh Rektor untirta dan malamnya dilanjutkan dengan welcome dinner di Le-Dian Hotel. pada saat welcome dinner ini Tomoki Shimoyama sudah datang, tetapi masih stay di kamar untuk memulihkan dirinya dari sakit diare. Setelah acara dinner usai, Hamid, Anis, Malik ditambah teman-teman untirta lain yaitu, ferry, firman, rohman dengan seorang driver langsung menuju Ujung Kulon untuk mempersiapkan segala sesuatunya disana menggunakan 1 Suzuki APV.
5 agustus 2009, rombongan bersiap untuk pergi ke Ujung Kulon. Kendaraan yang digunakan ialah Bus 3/4 Armada, 1 mobil toyota Avanza. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 5 jam. saat itu, Yamada, Okamoto, Motoko, Furuichi, saya, Andin, Tomoki, Yukari, Ikuko, Fumiko dan teman-teman dari Untirta yaitu Nia, yearry dan Reynaldi menggunakan Bus. sedangkan Arif, Asuka dan Miku menggunakan Avanza.
Siang harinya kami mampir ke cafe badak untuk sekedar melepas lelah dan makan siang sebelum melanjutkan perjalanan. setelah sekedar melepas lelah, kami melanjutkan perjalanan ke wisma pak Komar, di desa Taman Jaya, Ujung Kulon. wisma pak komar akan menjadi pusat kegiatan dan panitia selama kegiatan fieldschool. kami akan stay disana untuk beberapa hari hingga acara fieldschool ini usai.
tanpa diduga, saat kami hampir sampai, ada satu mobil bak terbuka yang sedang membawa kelapa sedang mengalami gangguan. salah satu bannya kempes dan mereka tidak membawa ban cadangan. karena mobil itu berhenti tepat diatas jembatan kecil di jalan yang kecil, alhasil jalanan itu macet untuk beberapa waktu. kami sempat menunggu untuk sekitar 20 menit.. lalu akhirnya kami memutusan untuk berjalan kaki ke wisma pak Komar yang didahului oleh Yamada Sensei. kami melalui jalan setapak lalu menyisir pantai, tak lama, kami sampai di wisma pak komar dengan meninggalkan 2 kendaraan dan barang-barang kami yang ada didalamnya. kami berjalan kira-kira 2 Km.
0 comments:
Post a Comment