1:58:00 PM

SOLO dalam kenangan

Posted by Unknown

Tiba-tiba saja aku teringat masa lalu indah dalam kehidupanku. Saat aku mengenyam pendidikan tinggi di kota batik. Tepatnya di sebelah Taman Satwa Taru Jurug, pinggir Bengawan Solo.

Kurang lebih hampir 8 tahun lalu aku masuk universitas itu lewat jalur UMPTN (sekarang SNMPTN), aku memilih jurusan Komunikasi Massa yang sedang trend saat itu (aku rasa saat ini pun masih jadi pilihan). Selain itu, biaya kuliah, biaya hidup yang murah dan lokasi yang cukup dekat dengan kediaman mbah dan budhe menjadi pendukung aku memilih kuliah di universitas ini.

Pada jaman itu biaya kuliahku masih dibawah setengah juta, padahal untuk angkatan sebelumnya malah gak sampe duaratus ribu rupiah. jadi teringat lagi sewaktu herregistrasi di rektorat dan tes kesehatan di auditorium, kami diiringi demo kakak tingkat yang menentang kenaikan harga SPP kami. baik sekali kakak-kakak itu, padahal dengan biaya sebesar itu, aku sudah sangat bersyukur tidak terlalu membebani orang tua, maklumlah ayah dan ibu saya hanya seorang "umar bakri" yang mengabdi di kotamadya cilegon, Banten. Saat itu kalau dibandingkan biaya kuliah di kampus yellow jacket biaya pendidikan kami per semester masih kurang dari setengahnya.

Mak nyuus..(kata Pak Bondan,presenter kuliner di TV)
Soal Kuliner di kota ini, harga sepiring nasi plus sayur & lauk sepotong ayam & es teh manis masih Rp. 2500 dan sego kucing masih Rp. 500 di wedhangan pinggir jalan khas kota ini. bagi kami para mahasiswa perantau kere, soal makan yang penting murah meriah bisa makan sampe muntah (ini statement sobatku,akang Erwan-akan dibahas lebih lanjut di posting selanjutnya). pada

Mbah Marto & Mbah Buyut serta Budhe Djum adalah family terdekatku disana. mereka tinggal di kabupaten karanganyar, bersebelahan dengan kota Solo, kurang lebih 10 Km dari UNS arah Tawang Mangu. Hampir 2 tahun aku tinggal bersama mereka, hidup bertetangga dengan pabrik gula yang debunya Alhamdulillah hitam pada saat musim giling tebu. saat ini mereka masih menetap disana dan "ditumpangi" adik kandungku dan sepupuku yang bergantian denganku mengenyam pendidikan disana.

Di awal kuliahku, OSPEK sudah tiada lagi. yang ada hanya Masa Orientasi Siswa dan Mediasi. disaat itu saya mengenal wawan dan indra. wawan asli solo, indra dari kendal. pertama kenal wawan, dia meminjam alat tulis saat antre daftar ulang, kalau indra, wawan yang mengenalkanku padanya. Mereka adalah teman-teman pertamaku saat berjuang disana. wawan khas dengan vespa '60 kuning-birunya sedangkan Indra terkenal dengan ke"hening"annya.

hmm..ingin rasanya secepatnya aku kembali kesana..berharap bisa bertemu kembali dengan wawan dan indra, bercerita sekilas tentang masa lalu kami disana..

wan, ndra..bagaimana kabarmu?

0 comments:

Result of google search